Artikel Olahraga Pencat Silat
Gerak dasar pencak silat
adalah suatu gerak terencana, terarah, terkoordinasi, dan terkendali
yang mempunyai empa aspek satu kesatuan, yaitu aspek mental spritual,
aspek beladiri, aspek olahraga, dan aspek seni budaya. Dengan demikian,
pencak silat merupakan cabang olahraga yang cukup
lengkap untuk dipelajari karena memiliki empat aspek yang merupakan
satu kesatuan utuh dan tidak dapat dipisah-pisahkan.
Sejarah pencak silat di Indonesia sudah sangat lama, namun baru kelihatan dengan sangat jelas ketika berdirinya organisasi pencak silat (IPSI). Sejak saat itu pula nama pencak silat resmi digunakan. Sebelumnya, di daerah Sumatera lebih dikenal dengan istilah Silat, sedangkan di tanah Jawa kebanyakan dikenal dengan istilah Pencak Silat. Pada periode kepemimpinan Eddie M. Nalapraya, Indonesia memiliki hasrat untuk mengembangkan pencak silat ke mancanegara dengan mengambil prakarsa pembantukan dan pendirian Persekutuan Pencak Silat Antarbangsa (PERSILAT) pada tanggal 11 Maret 1980 bersama Singapura, Malaysia, dan Brunei Darussalam, Keempat negara tersebut akhirnya dinyatakan sebagai negara-negara pendiri organisasi pencak silat internasional.
Upaya pengembangan pencak silat yang dipelopori Indonesia dan anggota PERSILAT lainnya sampai saat ini berhasil manambah anggota PERSILAT. Penambahan anggota ini memberikan dampak pada usaha IPSI dan anggota PERSILAT lainnya untuk memasukkan pencak silat ke multi event di tingkat Asia, yaitu Asian Games, dengan membentuk organisasi Pencak Silat Asia Pasifik pada bulan Oktober 1999. Organisasi pencak silat di Indonesia yang disebut dengan Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) didirikan pada tanggal 18 Mei 1948 di Surakarta, diprakarsai oleh Mr. Wongsonegoro, yang saat itu menjabat sebagai Ketua Pusat Kebudayaan.
Sejarah pencak silat di Indonesia sudah sangat lama, namun baru kelihatan dengan sangat jelas ketika berdirinya organisasi pencak silat (IPSI). Sejak saat itu pula nama pencak silat resmi digunakan. Sebelumnya, di daerah Sumatera lebih dikenal dengan istilah Silat, sedangkan di tanah Jawa kebanyakan dikenal dengan istilah Pencak Silat. Pada periode kepemimpinan Eddie M. Nalapraya, Indonesia memiliki hasrat untuk mengembangkan pencak silat ke mancanegara dengan mengambil prakarsa pembantukan dan pendirian Persekutuan Pencak Silat Antarbangsa (PERSILAT) pada tanggal 11 Maret 1980 bersama Singapura, Malaysia, dan Brunei Darussalam, Keempat negara tersebut akhirnya dinyatakan sebagai negara-negara pendiri organisasi pencak silat internasional.
Upaya pengembangan pencak silat yang dipelopori Indonesia dan anggota PERSILAT lainnya sampai saat ini berhasil manambah anggota PERSILAT. Penambahan anggota ini memberikan dampak pada usaha IPSI dan anggota PERSILAT lainnya untuk memasukkan pencak silat ke multi event di tingkat Asia, yaitu Asian Games, dengan membentuk organisasi Pencak Silat Asia Pasifik pada bulan Oktober 1999. Organisasi pencak silat di Indonesia yang disebut dengan Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) didirikan pada tanggal 18 Mei 1948 di Surakarta, diprakarsai oleh Mr. Wongsonegoro, yang saat itu menjabat sebagai Ketua Pusat Kebudayaan.
Teknik Dasar Pencak Silat
Sikap Pasang
Sikap pasang adalah teknik berposisi siap tempur optimal dalam menghadapi lawan yg dilaksanakan secara teknis dan efektif.Sikap pasang dapat berpola serangan atau belaan.Dalam pelaksanaanya sikap pasang merupakan kombinasi dan koordinasi kreatif dari kuda-kuda,sikap tubuh,dan sikap tangan.ditinjau dari taktik penggunaanya terdiri dari
Sikap pasang adalah teknik berposisi siap tempur optimal dalam menghadapi lawan yg dilaksanakan secara teknis dan efektif.Sikap pasang dapat berpola serangan atau belaan.Dalam pelaksanaanya sikap pasang merupakan kombinasi dan koordinasi kreatif dari kuda-kuda,sikap tubuh,dan sikap tangan.ditinjau dari taktik penggunaanya terdiri dari
1. Sikap pasang Terbuka
Yakni sikap pasang dengan posisi tangan dan lengan yg tidak melindungi tubuh
Sikap Pasang Terbuka
2. Sikap pasang tertutup
Yakni Sikap
Pasang dengan posisi tangan dan lengan yg melindungi tubuh. Sikap pasang
dalam kombinasi dan koordinasi dengan kuda-kuda meliputi.
a. Sikap pasang dengan kuda-kuda depan sejajar
Sikap pasang dengan kuda-kuda depan sejajar
b. Sikap Pasang dengan kuda-kuda badan berputar
Sikap Pasang dengan kuda-kuda badan berputar
c. Sikap pasang dengan kuda-kuda serong depan
Sikap pasang dengan kuda-kuda serong depan
d. Sikap Pasang dengan kuda-kuda tengah menghadap
Sikap Pasang dengan kuda-kuda tengah menghadap
e. Sikap Pasang dengan kuda-kuda tengah menghadap
Sikap Pasang dengan kuda-kuda tengah menghadap
f. Sikap pasang dengan
kuda-kuda tengah menyamping
Sikap pasang dengan kuda-kuda
tengah menyamping
g. Sikap Pasang dengan kuda-kuda silang depan
Sikap Pasang dengan kuda-kuda silang depan
h. Sikap pasang dengan satu kaki diangkat
Sikap Pasang dengan satu kaki di angkat.
Gerak Langka
Gerak langkah adalah teknik berpindah atau mengubah posisi di sertai dengan kewaspadaan mental dan indera secara optimal untuk mendapatkan posisi yang menguntungkan (Favourable/condusive) dalam rangka mendekati atau menjauhi lawan bagi kepentingan serangan dan belaan yang dilaksanakan secara taktis dan dalam pelaksanaannya selalu di kombinasikan dan di koordinasikan dengan sikap tangan
Gerak Langkah
dilihat dari beberapa segi yaitu :
1. Gerak langkah dari arahnya meliputi :
1. Gerak langkah dari arahnya meliputi :
a. Gerak Langkah
ke belakang
b. Gerak langkah serong kebelakang
c. Gerak langkah ke kiri
d. Gerak langkah serong kiri depan
e. Gerak langkah kedepan
f. Gerak Langkah serong kanan depan
g. Gerak langkah ke kanan
h. Gerak langkah seronh kanan belakang
b. Gerak langkah serong kebelakang
c. Gerak langkah ke kiri
d. Gerak langkah serong kiri depan
e. Gerak langkah kedepan
f. Gerak Langkah serong kanan depan
g. Gerak langkah ke kanan
h. Gerak langkah seronh kanan belakang
2. Gerak Langkah ditinjau dari cara melaksanakannya, meliputi :
a. Gerak langkah
angkatan
b. Gerak langkah geseran
c. Gerak langkah ingsutan (seseran)
d. Gerak Langkah putaran
b. Gerak langkah geseran
c. Gerak langkah ingsutan (seseran)
d. Gerak Langkah putaran
3. Gerak Langkah ditinjau dari pola taktiknya, meliputi
a. Gerak langkah lurus
b. Gerak langkahzig-zag(gergaji)
c. Gerak langkah Segitiga
d. Gerak langkah ladam (tapal Kuda)
e. Gerak langkah Liuk (meander)
f. Gerak Langkah ganda
b. Gerak langkahzig-zag(gergaji)
c. Gerak langkah Segitiga
d. Gerak langkah ladam (tapal Kuda)
e. Gerak langkah Liuk (meander)
f. Gerak Langkah ganda
Tangkisan
Adalah
suatu teknik untuk menggagalkan serangan lawan dengan melakukan
tindakan menahan serangan lawan dengan tangan,kaki dan tubuh. Contoh
tangkisan antara lain Tepis,Gedik,Kelit,Siku dan Potong.
1.
Tangkisan Tepis
Yakni
tangkisan dengan menggunakan satu atau ke dua telapak tangan terbuka
dengan kenaannya telapak dalam,arah gerakannya dari dalam keluar dan
atas kebawah.
Tangkisan Tepis
2. Tangkisan Gedik
Yakni tangkisan yang kenaanya lengan bawah dalam dengan lintasan dari atas kebawah
Tangkisan Gedik
Tangkisan Gedik
3. Tangkisan kelit
Yakni tangkisan yg menggunakan
satu lengan dengan telapak tangan terbuka yang kenaanya telapak tangan luar dan arah dari dalam keluar
4. Tangkisan siku
Yakni tangkisan yang menggunakan siku dengan lintasan dari luar ke dalam.
Tangkisan Siku
Tangkisan Siku
5. Tangkisan potong
Yakni
tangkisan yang menggunakan satu tangan dan lengan di gerakkan ke
samping seperti gerakan memotong dengan kenaannya lengan bawah luar
dengan posisi tangan terbuka.
Tangkisan Potong
Tangkisan Potong
Pukulan
Dalam
Pencak Silat Olah Raga
sesuai dengan peraturan yang ada,disebutkan bahwa yang dimaksud dengan
pukulan adalah berbagai macam teknik serangan yg di lakukan dengan
mempergunakan tangan sebagai komponennya.
Jadi
secara
singkat dapat di jelaskan bahwa dalam Pencak Silat segala teknik
pukulan yang terdapat dalam Pencak Silat (dalam bentuk apaun) boleh
dipergunakan untuk menyerang yang disahkan dalam upaya memperoleh angka
Dari Sekian banyak teknik yang terdapat dalam pencak
silat,dalam pelaksanannya Pencak Silat Olah Raga ternyata tidak dapat
dipergunakan,denagn pertimbangan efesiensi dan efektivitas serta
keselamatan pesilat.Dalam pertandingan Pencak Silat Olah
Raga,teknik pukulan yang sering dipergunakan adalah : pukulan
depan,pukulan sangkol/bandul , pukulan samping dan pukulan lingkar.
1. Pukulan Depan.
Pukulan depan adalah pukulan yang dilakukan
dengan lintasan lurus kedepan,yang mencapai hasil optimal dapat
dilakukan dengan dibantu oleh pergerakan bahu putaran pinggang yang
mendukung untuk pemindahan beraat badan kedepan (tangan
yang menyerang).Pukulan ini dapat dilakukan dalam dua sikap tubuh yang
berbeda,yaitu
Pukulan depan dengan posisi tangan yang dipergunakan untuk menyerang,sejajar dengan posisi
kaki yang berada didepan (jab)
Pukulan depan dengan posisi tangan yang dipergunakan untuk menyerang,tidak sejajar dengan posisi kaki yang berada di depan (Straight)
Pukulan depan dengan posisi tangan yang dipergunakan untuk menyerang,tidak sejajar dengan posisi kaki yang berada di depan (Straight)
2. Pukulan Sangkol
Yaitu
Pukulan yang dilakukan dengan posisi tangan ditekuk (90 %).Lintasan
pukulan adalah diayun dari bawah ke atas.Pukulan
ini dapat dilaksanakan dengan posisi kaki yg bervariasi,baik dengan
posisi kaki depan sejajar dengan tangan yang dipergunakan yuntuk
menyerang maupun tidak.
3. Pukulan Lingkar
Yaitu pukulan yang dilakukan denagn lintasan pukulan dari arah samping luat tubuh pesilat menuju ke arah dalam tubuh pesilat.Untuk mendukung tercapainya hasil optimal dari pukulan lingkar ini,harus di dukung dengan pergerakan bahu dan pinggang yang searah dengan arah pukulan.hal ini akan menambah bobot dengan adanya dorongan berat badan pesilat ke tangannya.
4. Pukulan Samping
Perkiraan dari teknik pukulan samping ini adalah punggung tangan.Adapun lintasan dari samping dalam tubuh pesilat ke arah luar tubuh pesilat.
5. Tendangan
Tendangan
merupakan teknik dan taktik serangan yang mempergunakan untuk jarak
jangkau jauh dan sedang mempergunakan tungkai sebagai komponen
penyerang. Dalam
Pencak Silat Olah raga ,teknik tendangan yang masuk sasaran mendapat
nilai 2
Teknik-teknik
tendangan yang terdapat dalam Pencak Silat pada prinsipnya dpat
dipergunakan untuk menyerang dalam
pertandingan pencak silat olah raga. namun sebagaimana halnya dengan
pukulan,tidak semua teknik tendangan dapat dipergunakan dan
pertandingan,berdasarkan efesiensi pelaksanaan teknik tendangan dan
efektifitas untuk memperoleh angka serta keselamatan yang melakukan
tendangan tersebut. Teknik tendangan pada pertandingan Olah Raga adalah
tendangan :lurus,Sabit "T",belakang,jejag dan gajul.
1. Tendangan Lurus
Tendangan depan/lurus adalah tendangan yang dilakukan dengan lintas lurus ke depan,dengan perkenaan pada pangkal jari-jari kaki.Variasi dalam pelaksanaa teknik in i antaralain dengan lompatan
Tendangan depan/lurus adalah tendangan yang dilakukan dengan lintas lurus ke depan,dengan perkenaan pada pangkal jari-jari kaki.Variasi dalam pelaksanaa teknik in i antaralain dengan lompatan
2. Tendangan Sabit
Tendangan Sabit adalah tendangan yang di lakukan dengan lintasan dari samping (melengkung seperti sabit/arit),perkenaannya pada punggung kaki. Tendangan ini dapat di laksanakan dalam posisi kaki berada di depan maupun di belakang dan dapat pula di variasikan dengan lompatan
3. Tendangan " T "
Tendangan T adalah tendangan yang dilakukan dengan posisi tubuh menyamping dan lintasan tendangan lurus ke samping.Perkenaannya adalah bagian tajam telapak kaki dan tumit. Banyak Variasi dalam pelaksanaanya antara lain : T jepret,T gantung,T lompat
Tendangan " T "
4. Tendangan Jejag
Tendangan Jejag adalah tendangan yang dilaksanakan dengan posisi tubuh tegak dan lintasan lurus kedepn,perkenaannya adalah tumit.Selintas tendangan ini mirip dengan tendangan lurus,namun terdapat perbedaan prinsipil dalam pelaksanannya,Jika tendangan lurus dengan melecutkan tungkai kedepan (seperti gerakan menusuk)sedangkan tendangan gejos dilakukan denagn terlebih dahulu mengangkat lutut setinggi mungkin dan kemudian mendorong tungkai kedepan sasaran
5. Tendangan belakang
Tendangan belakang yaitu tendangan yang dilakukan dengan terlebih dahulu memutar tubuh dan sikap tubuh membelakangi lawan,dengan perkenaan pada telapak kaki atau tumit
6. Tendangan Gajul
Tendangan gajul perkenaannya pada tumit se4dang lintasannya adalah dari arah bawah ke atas
7. Tangkapan
Tangkapan merupakan teknik dan taktik serangan pada jarak jangkau dekat dan sedang yang dilaksanakan
dengan menangkap salah satu komponen tubuh lawan untuk dilanjutkan dengan bantingan,jatuhan atau kuncian
Dari segi teknik,tangkapan dapat dilaksanakan dari luar dan dari dalam yang masing-masing disebut tangkapan luar dan dalam
Tangkapan luar adalah teknik tangkapan yang dilaksanakan dari arah luar tubuh pesilat yang melakukan teknik tangkapan,sedangkan tangkapan dalam adalah teknik tangkapan yang dilaksanakan dari arah dalam tubuh pesilat yang melakukan teknik tangkapan
Dari segi teknik,tangkapan dapat dilaksanakan dari luar dan dari dalam yang masing-masing disebut tangkapan luar dan dalam
Tangkapan luar adalah teknik tangkapan yang dilaksanakan dari arah luar tubuh pesilat yang melakukan teknik tangkapan,sedangkan tangkapan dalam adalah teknik tangkapan yang dilaksanakan dari arah dalam tubuh pesilat yang melakukan teknik tangkapan
Tangkapan kaki dari arah luar
Tangkapan kaki dari arah dalam
8. Bantingan
Pengertian bantingan adalah teknik dan taktik serangan jarak jangkau dekat yang dilakukan dengan terlebih dahulu menangkap salah satu komponen tubuh lawan untuk selanjutnya,melalui proses mendorong atau menarik,di hempaskan dilihat dari titik tumpu penyangganya bantingan dapat dilaksanakan dengan sekurang-kurangnya 4 macam teknik yaitu : bantingan tungkai,bantingan pinggul,bantingan punggung dan bantingan kaki.
Bantingan tungkai
Bantingan Pinggul
9. Jatuhan
Pengertian jatuhan adalah teknik dan taktik serangan pada jarak jangkau jauh dan sedang yang dilaksanakan dengan menggunakan tungkai atau kaki untuk menjatuhkan lawan
Teknik jatuhan ini dalam pencak silat lazim disebut teknik sapuan yang dapat di bedakan menjadi 1 macam yaitu :
a. Sapuan Tegak, Yaiyu menjatuhkan lawan yang dilaksanakan dengan menggunakan tungkai yang disapukan dalam posisi tegak kekaki lawan
Tangkapan kaki dari arah dalam
8. Bantingan
Pengertian bantingan adalah teknik dan taktik serangan jarak jangkau dekat yang dilakukan dengan terlebih dahulu menangkap salah satu komponen tubuh lawan untuk selanjutnya,melalui proses mendorong atau menarik,di hempaskan dilihat dari titik tumpu penyangganya bantingan dapat dilaksanakan dengan sekurang-kurangnya 4 macam teknik yaitu : bantingan tungkai,bantingan pinggul,bantingan punggung dan bantingan kaki.
Bantingan tungkai
Bantingan Pinggul
9. Jatuhan
Pengertian jatuhan adalah teknik dan taktik serangan pada jarak jangkau jauh dan sedang yang dilaksanakan dengan menggunakan tungkai atau kaki untuk menjatuhkan lawan
Teknik jatuhan ini dalam pencak silat lazim disebut teknik sapuan yang dapat di bedakan menjadi 1 macam yaitu :
a. Sapuan Tegak, Yaiyu menjatuhkan lawan yang dilaksanakan dengan menggunakan tungkai yang disapukan dalam posisi tegak kekaki lawan
Sapuan Tegak
b. Sapuan rebah yaitu teknk menjatuhkan lawan yang dilaksanakan dengan menggunakan tungkai yang disapukan dalam posisi rebah ke kaki lawan.
Sapuan rebah depan
Sapuan rebah belakang
c. Besetan yaitu teknik menjatuhkan lawan yang dilaksanakan dengan menggunakan kaki dan tungkai yang dikaitkan ke kaki lawan
Besetan
b. Sapuan rebah yaitu teknk menjatuhkan lawan yang dilaksanakan dengan menggunakan tungkai yang disapukan dalam posisi rebah ke kaki lawan.
Sapuan rebah depan
Sapuan rebah belakang
c. Besetan yaitu teknik menjatuhkan lawan yang dilaksanakan dengan menggunakan kaki dan tungkai yang dikaitkan ke kaki lawan
Besetan
d. Guntingan yaitu teknik menjatuhkan lawan yang dilaksanakan dengan menjepitkan kedua tungkai pada bagian tubuh untuk diserang
Guntingan
e. Sabetan yaitu serangan menjatuhkan lawan dengan kenaan tulang kering kesasaran betis dengan lintasan dari luar kedalam
Sabetan
Sumber : Bahan Penataran Pelatih Pencak Silat DKI Jakarta,2001
Dinas Pemuda dan Olah Raga DKI Jakarta & IPSI DKI Jakarta.
e. Sabetan yaitu serangan menjatuhkan lawan dengan kenaan tulang kering kesasaran betis dengan lintasan dari luar kedalam
Sabetan
Sumber : Bahan Penataran Pelatih Pencak Silat DKI Jakarta,2001
Dinas Pemuda dan Olah Raga DKI Jakarta & IPSI DKI Jakarta.
Saat Menerima Piala Pesilat Terbaik Putra Kabupaten Tangerang 1996
Pada
tanggal 18 Mei 1948, terbentuklah Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI)
Kini IPSI tercatat sebagai
organisasi silat nasional tertua di dunia. Pada 11 Maret 1980,
Persatuan Pencak Silat Antarbangsa (Persilat) didirikan atas prakarsa
Eddie M. Nalapraya (Indonesia), yang saat itu menjabat ketuaIPSI. Acara
tersebut juga dihadiri oleh perwakilan dari Malaysia,
Singapura, dan Brunei Darussalam. Keempat negara itu termasuk
Indonesia, ditetapkan sebagai pendiri Persilat. Beberapa organisasi
silat nasional antara lain adalah Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI)
di Indonesia, Persekutuan Silat Kebangsaan Malaysia (PESAKA)
di Malaysia, Persekutuan Silat Singapore (PERSIS) di Singapura, dan
Persekutuan Silat Brunei Darussalam (PERSIB) di Brunei. Telah tumbuh
pula puluhan perguruan-perguruan silat di Amerika Serikat dan Eropa.
Silat kini telah secara resmi masuk sebagai cabang
olah raga dalam pertandingan internasional, khususnya dipertandingkan
dalam SEA Games.
Ketika
seorang pesilat
bergerak ketika bertarung, sikap dan gerakannya berubah mengikuti
perubahan posisi lawan secara berkelanjutan. Segera setelah menemukan
kelemahan pertahanan lawan, maka pesilat akan mencoba mengalahkan lawan
dengan suatu serangan yang cepat.
•
Langkah: Ciri khas dari Silat adalah penggunaan langkah. Langkah ini
penting di dalam permainan silat yang baik dan benar. Ada beberapa pola
langkah yang dikenali, contohnya langkah tiga dan langkah empat.
• Kembangan:
adalah gerakan tangan dan sikap tubuh yang dilakukan sambil
memperhatikan, mewaspadai gerak-gerik musuh, sekaligus mengintai celah
pertahanan musuh. Kembangan utama biasanya dilakukan
pada awal laga dan dapat bersifat mengantisipasi serangan atau
mengelabui musuh. Seringkali gerakan kembangan silat menyerupai tarian
atau dalam maenpo Sunda menyerupai ngibing (berjoget). Kembangan adalah
salah satu bagian penilaian utama dalam seni pencak
silat yang mengutamakan keindahan gerakan.
•
Buah: Pencak Silat memiliki macam yang banyak dari teknik bertahan dan
menyerang. Secara tradisional istilah teknik ini dapat disamakan dengan
buah. Pesilat biasa menggunakan tangan, siku, lengan, kaki, lutut dan
telapak kaki dalam serangan. Teknik umum termasuk tendangan, pukulan,
sandungan, sapuan, mengunci, melempar, menahan, mematahkan tulang sendi,
dan lain-lain.
• Jurus: pesilat berlatih dengan jurus-jurus.
Jurus ialah rangkaian gerakan dasar untuk tubuh bagian atas dan bawah,
yang digunakan sebagai panduan untuk menguasai penggunaan teknik-teknik
lanjutan pencak silat (buah), saat dilakukan
untuk berlatih secara tunggal atau berpasangan. Penggunaan langkah,
atau gerakan kecil tubuh, mengajarkan penggunaan pengaturan kaki. Saat
digabungkan, itulah Dasar Pasan, atau aliran seluruh tubuh.
• Sapuan dan Guntingan: adalah salah satu jenis buah (teknik)
menjatuhkan musuh dengan menyerang kuda-kuda musuh, yakni menendang
dengan menyapu atau menjepit (menggunting) kaki musuh, sehingga musuh
kehilangan keseimbangan dan jatuh.
• Kuncian:
adalah teknik untuk melumpuhkan lawan agar tidak berdaya, tidak dapat
bergerak, atau untuk melucuti senjata musuh. Kuncian melibatkan gerakan
menghindar, tipuan, dan gerakan cepat yang
biasanya mengincar pergelangan tangan, lengan, leher, dagu, atau bahu
musuh.
Terdapat 4 aspek utama dalam pencak
silat, yaitu:
1.
Aspek Mental Spiritual: Pencak silat membangun dan mengembangkan
kepribadian dan karakter mulia seseorang. Para pendekar dan maha guru
pencak silat zaman dahulu seringkali
harus melewati tahapan semadi, tapa, atau aspek kebatinan lain untuk
mencapai tingkat tertinggi keilmuannya.
2.
Aspek Seni Budaya: Budaya dan permainan "seni" pencak silat ialah salah
satu
aspek yang sangat penting. Istilah Pencak pada umumnya menggambarkan
bentuk seni tarian pencak silat, dengan musik dan busana tradisional.
3.
Aspek Bela Diri: Kepercayaan dan ketekunan diri
ialah sangat penting dalam menguasai ilmu bela diri dalam pencak silat.
Istilah silat, cenderung menekankan pada aspek kemampuan teknis bela
diri pencak silat. 4. Aspek Olah Raga: Ini berarti bahwa aspek fisik
dalam pencak silat ialah penting. Pesilat mencoba
menyesuaikan pikiran dengan olah tubuh. Kompetisi ialah bagian aspek
ini. Aspek olah raga meliputi pertandingan dan demonstrasi bentuk-bentuk
jurus, baik untuk tunggal, ganda atau regu. Bentuk pencak silat dan
padepokannya (tempat berlatihnya) berbeda satu
sama lain, sesuai dengan aspek-aspek yang ditekankan. Banyak aliran
yang menemukan asalnya dari pengamatan atas perkelahian binatang liar.
Silat-silat harimau dan monyet ialah contoh dari aliran-aliran tersebut.
Adapula yang berpendapat bahwa aspek bela diri
dan olah raga, baik fisik maupun pernapasan, adalah awal dari
pengembangan silat. Aspek olah raga dan aspek bela diri inilah yang
telah membuat pencak silat menjadi terkenal di Eropa.
Tingkat kemahiran Secara ringkas, murid silat atau pesilat dibagi menjadi beberapa tahap atau tingkat kemahiran, yaitu:
1.
Pemula, diajari
semua yang tahap dasar seperti kuda-kuda,teknik tendangan, pukulan,
tangkisan, elakan,tangkapan, bantingan, olah tubuh, maupun rangkaian
jurus dasar perguruan dan jurus standar IPSI
2.
Menengah,
ditahap ini, pesilat lebih difokuskan pada aplikasi semua gerakan
dasar, pemahaman, variasi, dan disini akan mulai terlihat minat dan
bakat pesilat, dan akan disalurkan kepada masing-masing cabang, misalnya
Olahraga & Seni Budaya.
3.
Pelatih, hasil dari kemampuan yang matang berdasarkan pengalaman di
tahap pemula, dan menengah akan membuat pesilat melangkah ke tahap
selanjutnya, dimana mereka akan diberikan teknik - teknik beladiri
perguruan,
dimana teknik ini hanya diberikan kepada orang yang memang dipercaya,
dan mampu secara teknik maupun moral, karena biasanya teknik beladiri
merupakan teknik tempur yang sangat efektif dalam melumpuhkan lawan /
sangat mematikan .
4. Pendekar, merupakan pesilat yang telah
diakui oleh para sesepuh perguruan, mereka akan mewarisi ilmu-ilmu
rahasia tingkat tinggi.
Tata
tertib pencak silat Sejalan dengan norma dan nilai budaya khususnya di
Indonesia, terdapat beberapa peraturan yang harus diperhatikan dan
dilakukan dengan seksama ketika berlatih pencak silat, di antaranya
sebagai
berikut.
• Upacara pembukaan latihan yang terdiri atas:
o Menyiapkan barisan;
o Berdoa dipimpin oleh pelatih;
o Pembacaan "prasetya pesilat Indonesia"
o Penghormatan kepada pelatih, dipimpin oleh pemimpin barisan.
• Pemanasan
•Latihan inti
• Pendinginan
• Upacara penutupan latihan diakhiri dengan penghormatan dan berjabat
tangan.
Nilai positif pencak silat Beberapa nilai positif yang diperoleh dalam olahraga beladiri pencak silat adalah:
1. Kesehatan dan kebugaran;
2. Membangkitkan rasa percaya diri;
3.
Melatih ketahanan mental;
4. Mengembangkan kewaspadaan diri yang tinggi;
5. Membina sportifitas dan jiwa ksatria;
6. Disiplin dan keuletan yang lebih tinggi.
0 komentar: